Pengolahan Citra (Color Image Processing)

Gambar
Pengolahan Citra (Color Image Processing)        Warna m erupakan hasil persepsi dari cahaya dalam s p ektrum wilayah ya n g terlihat o l e h reti n a m ata, dan m e m iliki panjang gelo m bang antara 400nm sa m pai dengan 700n m . Suatu m odel warna a d alah model   m ate m atis   abstrak   yang   m engga m barkan   cara agar suatu warna dapat direpresentasikan sebagai baris angka, biasanya dengan nilai-nilai d a ri tiga atau e m pat bu a h warna atau ko m ponen, m i salnya RGB ( Red-Green-Bl ue ), CMYK ( Cyan-Magenta-Yellow-Key/Blac k ), HSI ( Hue- Satruation- L i ghtnes s ), atau HSV ( Hue-Satru a tio n -Value ).      Warna pada dasarnya m erupakan bentukan 3 di m ensi, sehingga disebut sebagai " color sp a ce ". Untuk   aplikasi   yang   berbeda   ruang   warna   yang   dipakai   bisa   juga   berbeda,   peralatan   tertentu biasanya m embatasi ukuran dan jenis ruang warna yang dapat digunakan. Misalnya layar m onitor m enggunak a n RGB sedan

Blok Diagram TV

1. DIAGRAM BLOK PENERIMA TV

Gambar 1. Diagram Blok Penerima TV Hitam Putih


Read more: http://www.infoservicetv.com/prinsip-kerja-televisi.html#ixzz1lZLPjhdC

Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar. Gambar dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM), sedangkan suara dengan system frekuensi modulasi (FM). Kedua system ini digunakan untuk menghindari derau (noise) dan interferensi.

Read more: http://www.infoservicetv.com/prinsip-kerja-televisi.html#ixzz1lZNrKk5G

Gambar 3. Distribusi Objek Ke Televisi

2. SALURAN DAN STANDAR PEMANCAR TV

Kelompok frekuensi yang ditetapkan untuk transmisi sinyal disebut saluran (channel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial yaitu:

a) VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 (54 – 88 MHz).

b) VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 (174 – 216 MHz).

c) UHF saluran 14 sampai 83 (470 – 890 MHz)

Ada 3 sistem pemancar TV yaitu sebagai berikut:

a) National Television System Committee (NTSC) digunakan USA

b) Phases Alternating Line (PAL) digunakan Inggris

c) Sequential Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan Prancis

Sedangkan Indonesia sendiri menggunakan system PAL B. Hal yang membedakan system tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara.

3. PRINSIP KERJA PENERIMA TV

Model dan jenisnya blok rangkaian TV bermacam-macam, tergantung pada merek TV yang digunakan.

Secara garis besar blok tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

a) Antena Televisi

Antena TV menangkap sinyal-sinyal RF dari pemancar televisi. Antena diklasifikasikan berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:

1) Antena Yagi

2) Antena Perioda Logaritmis

3) Antena Lup

Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:

1) Kanal VHF Rendah

2) Kanal VHF Tinggi

3) Kanal UHF

(a)Antena VHF Rendah

antena1 Prinsip Kerja Televisi

(b) Antena VHF Tinggi

antena2 Prinsip Kerja Televisi

(c) Antena UHF

antena3 Prinsip Kerja Televisi

Antena Perioda Logaritmis

antena4 Prinsip Kerja Televisi

Antena Lup (Loop)

antena5 Prinsip Kerja Televisi

b) Rangkaian Penala (Tuner)

Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi (penguat HF), pencampur (Mixer) dan osilator local. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal TV yang masuk dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.

tuner Prinsip Kerja Televisi Gambar 8. Tuner

c) Rangkaian Penguat IF (Intermediate Frequency)

Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1000 kali. Sinyal ouput yang dihasilkan penala (Tuner) merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada jarak pemancar, posisi penerima dan bentangan alam. Lingkaran merah menunjukkan rangkaian IF yang sebagian berada didalam tuner.

Klik gambar untuk melihat gambar lebih besar.
penguat if tuner Prinsip Kerja Televisi

Gambar 9. Penguat IF

d) Rangkaian Detektor Video

Berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu juga berfungsi untuk meredam sinyal suara yang akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar

e) Rangkaian Penguat Video

Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yangberasal dari detector video sehingga dapat menjalankan tabung gambar atau CRT (Catode Ray Tube)

f) Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)

Rangkaian AGC berfungsi menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan. Lingkaran merah menunjukkan komponen AGC yang berada didalam sebagian IC dan sebagian tuner

Klik gambar untuk melihat gambar lebih besar.
agc chasis Prinsip Kerja Televisi

Gambar 10. Rangkaian AGC

g) Rangkaian Penstabil Penerima Gelombang TV.

Rangkaian penstabil penerima gelombang TV diantaranya adalah AGC dan AFT. Automatic Fine Tuning berfungsi mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat IF secara otomatis

h) Rangkaian Defleksi Sinkronisasi

Rangkaian ini terdiri dari empat blok yaitu: rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertical, rangkaian defleksi horizontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.

Klik gambar untuk melihat gambar lebih besar.
r defleksi vertikal Prinsip Kerja Televisi

Gambar 11. Rangkaian Defleksi Vertical

Klik gambar untuk melihat gambar lebih besar.
def hor Prinsip Kerja Televisi

Gambar 12. Rangkaian Defleksi Horizontal

i) Rangkaian Suara

Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar :waaah

j) Rangkaian Catu Daya (Power Supply)

Klik gambar untuk melihat gambar lebih besar.
catu daya Prinsip Kerja Televisi

Gambar 14.Rangkaian Catu Daya

Berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian.

Pada gambar, rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih dan kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (Live Area). Sementara itu, daerah dalam kotak merah adalah output catu daya yang selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV

k) Penguat Krominan

Penguat ini menguatkan frekuensi 4,43 MHz untuk sinyal krominan yang termodulasi dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal B-Y). Lebar jalur penguat 2 MHz

l) Sinkronisasi Warna

Didalam rangkaian sincronisasi warna, sinyal burst sinkronisasi warna dikeluarkan dari sinyal video warna komposit

m) Automatic Color Control (ACC)

Jika amplitudo sinyal ledakan naik, maka ACC mengeluarkan suatu tegangan kemudi yang memperkecil penguatan didalam bagian warna

n) Color Killer (Pemati Warna)

Rangkaian ini berguna untuk menindas penguat warna, apabila sedang tak ada sinyal krominan masuk. Ini terjadi pada waktu penerimaan sinyal hitam-putih

o) Rangkaian Switching Fasa 180 (Pembelah Warna)

Dari penguat krominan, sinyal diumpankan ke colour. Splitter (pembelah warna). Pembelah warna ini memisahkan sinyal yang termodulasi dengan sinyal V dari sinyal yang termodulasi dengan sinyal U. Pembelah warna terdiri dari saklar PAL dan beberapa resistor. Pada akhir setiap garis, selama ditariknya garis PAL maka sinyal V diputar 180 . Sinyal U tidak mengalami putaran fasa

p) Demodulasi Warna

Dengan mempergunakan demodulator warna, maka sinyal-sinyal perbedaan warna di demodulasikan dari sinyal U dan V. Karena pada pemancar, sinyal-sinyal itu dimodulasikan dengan system pembawa suppressed/dihilangkan dan hanya kedua sub pembawa jalur samping (side band sub carier) yang ada. Agar dapat mendemodulasikannya menjadi sinyal pembawa warna yang asli kembali, maka diperlukan sub pembawa 4,43 MHz dengan fasa dan frekuensi yang tepat sama seperti pada pemancar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOP ( Sum Of Product ) dan POS ( Product Of Sum )

LOADCELL