Pengolahan Citra (Color Image Processing)

Gambar
Pengolahan Citra (Color Image Processing)        Warna m erupakan hasil persepsi dari cahaya dalam s p ektrum wilayah ya n g terlihat o l e h reti n a m ata, dan m e m iliki panjang gelo m bang antara 400nm sa m pai dengan 700n m . Suatu m odel warna a d alah model   m ate m atis   abstrak   yang   m engga m barkan   cara agar suatu warna dapat direpresentasikan sebagai baris angka, biasanya dengan nilai-nilai d a ri tiga atau e m pat bu a h warna atau ko m ponen, m i salnya RGB ( Red-Green-Bl ue ), CMYK ( Cyan-Magenta-Yellow-Key/Blac k ), HSI ( Hue- Satruation- L i ghtnes s ), atau HSV ( Hue-Satru a tio n -Value ).      Warna pada dasarnya m erupakan bentukan 3 di m ensi, sehingga disebut sebagai " color sp a ce ". Untuk   aplikasi   yang   berbeda   ruang   warna   yang   dipakai   bisa   juga   berbeda,   peralatan   tertentu biasanya m embatasi ukuran dan jenis ruang warna yang dapat digunakan. Misalnya layar m onitor m enggunak a n RGB sedan

LOADCELL


BAB 1
PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa berkembang cepat terutama dibidang otomasi industri. Perkembangan ini tampak jelas di industri pemabrikan, dimana sebelumnya banyak pekerjaan menggunakan tangan manusia, kemudian beralih menggunakan mesin, berikutnya dengan electro-mechanic (semi otomatis) dan sekarang sudah menggunakan robotic (full automatic) seperti penggunaan Flexible Manufacturing Systems (FMS) dan Computerized Integrated Manufacture (CIM) dan sebagainya. Model apapun yang digunakan dalam sistem otomasi pemabrikan sangat tergantung kepada keandalan sistem kendali yang dipakai. Hasil penelitian menunjukan secanggih apapun sistem kendali yang dipakai akan sangat tergantung kepada sensor maupun transduser yang digunakan.
Sensor dan transduser merupakan peralatan atau komponen yang mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis. Ketepatan dan kesesuaian dalam memilih sebuah sensor akan sangat menentukan kinerja dari sistem pengaturan secara otomatis.
Besaran masukan pada kebanyakan sistem kendali adalah bukan besaran listrik, seperti besaran fisika, kimia, mekanis dan sebagainya. Untuk memakaikan besaran listrik pada sistem pengukuran, atau sistem manipulasi atau sistem pengontrolan, maka biasanya besaran yang bukan listrik diubah terlebih dahulu menjadi suatu sinyal listrik melalui sebuah alat yang disebut transducer.

BAB II
PEMBAHASAN
Sensor Tekanan adalah sensor untuk mengukur tekanan suatu zat. Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas.
Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi.
Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi.
Sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat,dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.). (Iwan .2009 ).
Load cell merupakan sensor timbangan yng bekerja secara mekanis,dimana load cell menggunakan prinsip tekanan yang memanfaakan strain gauge sebagai pengindera (sensor). Strain gauge adalah sebuah transduser pasif yang merubah suatu pergeseran mekanis menjadi perubahan tahanan. Perubahan ini kemudiandiukur dengan jembatan Wheatsone dimana tegangan keluaran dijadikan referensi bebean yang diterima load cell.

2.1 MACAM-MACAM LOADCELL
1. Loadcell Single Point

Loadcell ini pemakaiannya untuk timbangan bench scale. Loadcell ini dipasang di tengah-tengah bagian Platform timbangan.
 

2. Loadcell Shear Beam

Loadcell ini Dipakai untuk Floor scale.


3. Loadcell Compress

Kerja Loadcell ini di tekan sisi atasnya. Biasanya Jenis ini di pakai untuk Timbangan Truck.

4. Loadcell Model S

Dinamakan Loadcell S karena bentuknya menyerupai huruf "S". Kerja dari Loadcell ini tidak di tekan melainkan ditarik sisi atas dan bawahnya. Sisi atas di tempatkan di tempat permanen selanjutnya sisi bawah ditempatkan untuk media barang yang akan ditimbang.



5. Loadcell double ended

Loadcell ini bekerja dengan menekan sisi tengahnya. Loadcell ini dipakai untuk timbangan truck.



2.2 Weighing system
Sistem timbangan adalah perpaduan berbagai macam alat sehingga dihasilkan mesin otomatis yang bekerja berdasarkan berat seperti batching plant. Pada materi ini saya akan menjelaskan tentang load cell type S. karena load cell ini sangat umum di dugunakan pada tempat saya bekerja dan mungkin di tempat lain. Karena saat pengaplikasiaannya sangat mudah diterapkan pada timbangan apapun. Contohnya : timbangan semen, timbangan air dan timbangan material ( pasir dank oral ). Berikut prinsip kerja dari load cell :
Prinsip Kerja :
Perubahan tekanan pada kantung menyebabkan perubahan posisi inti kumparan sehingga mengakibatkan perubahan induksi magnetik pada kumparan. Kumparan yang digunakan adalah kumparan CT (center tap), dengan demikian apabila inti mengalami pergeseran maka induktansi pada salah satu kumparan bertambah sementara induktansi pada kumparan yang lain berkurang. Kemudian pengubah sinyal berfungsi untuk mengubah induktansi magnetik yang timbul pada kumparan menjadi tegangan yang sebanding.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOP ( Sum Of Product ) dan POS ( Product Of Sum )

Blok Diagram TV